BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak
lahir hingga sekarang, kita hidup
ditengah masyarakat. Kehidupan bersama
itu melahirkan berbagai
pengalaman berhubungan dengan
orang lain. Di satu pihak, kita
membutuhkan kehadiran orang lain.
Di pihak lain, kita ingin sendiri dan
tidak ingin di
ganggu. Singkatnya, pengalaman
hidup bersama orang lain -
mulai dari keluarga,
sekolah, sampai masyarakat – menyadarkan kita akan persamaan maupun
perbedaan kita dengan
orang lain.
Hubungan
antara individu-individu dengan
kesamaan dan perbedaan itu menimbulkan berbagai fenomena
dalam masyarakat, berupa kerja sama dan pertentangan. Hubungan-hubungan yang
senantiasa terjadi ini
juga mengakibatkan masyarakat
selalu berubah, mengalami
kemajuan atau kemunduran. Dan
sosiologi lahir sejak manusia
mulai bertanya tentang masyarakat, terutama tentang
perubahannya tersebut. Pertanyaan-pertanyaan tersebutlah
yang selalu diajukan
oleh para sosiolog.
Singkatnya, sosiologi memperhatikan
manusia sebagai bagian dari masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
yang telah di
paparkan di atas maka dapat dirumuskan bahwa masalah yang akan
dibahas pada makalah
ini adalah mengenai:
Ø Apa yang di maksud dengan sosiologi..??
Ø Bagaimana hubungan antara sosiologi dan ilmu social di dalam
masyarakat..??
C. Tujuan
Ø Untuk mengetahui pengertian dari sosiologi
Ø Untuk mengetahui pengertian ilmu social & akal
sehat
BAB II
PEMBAHASAN
- Perkembangan Sosiologi
Latar belakang
sosial lahirnya sosiologi
adalah perubahan masyarakat di
Eropa Barat akibat
Revolusi industri ( Inggris
) dan
Revolusi Perancis. Banyak orang
pada masa itu
berharap bahwa revolusi
industri dan revolusi prancis bakal memabawa
kemajuan dengan munculnya
teknologi baru yang
mempermudah sekaligus meningkatkan produksi
masyaraka dan berharap
akan timbul Kesamaan (egalite), Persaudaraan (fraternite) dan
Kebebasan (liberte) yang menjadi
semboyan dari revolusi.
Akan tetapi
apa yang diharapkan
tidak ada dalam
kenyataan. Revolusi memang
telah mendatangkan perubahan
namun pada saat
yang sama juga
telah mendatangkan kekuatiran
yang lebih besar
yaitu timbulnya anarki (situasi tanpa aturan)
dan kekacauan lebih
besar setelah Revolusi Perancis
dan sebagai akibat dari Revolusi
Industri timbul kesenjangan
sosial yang baru antara yang kaya dan yang
miskin. Oleh karena
itu banyak para
ahli membuat diskripsi ilmiah
atas situasi sosial
tersebut sehingga timbulah
ilmu sosiologi yang
mempelajari tentang hubungan individu di dalam masyarakat.
B. Pengertian Sosiologi
Istilah sosiologi pertama kali dikemukakan
oleh ahli filsafat, moralis, dan sekaligus
sosiolog berkebangsaan Prancis, Auguste
Comte (1798-1857), melalui Cours de Philosophie Positive. Auguste
Comte disebut
sebagai Bapak Sosiologi di
dunia internasional. Menurut
Comte, Sosiologi
berasal dari bahasa Yunani yaitu
kata socius dan logos, di mana
socius memiliki
arti kawan ( teman / sesama) dan logos berarti
kata atau berbicara.
Jadi pada dasarnya, sosiologi
berarti “ Berbicara tentang teman
atau sesama (masyarakat)”. Di Indonesia juga memiliki tokoh
utama dalam ilmu
sosiologi yang disebut
sebagai Bapak Sosiologi Indonesia yaitu Selo
Soemardjan
Sebagai
sebuah ilmu, sosiologi
merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran
ilmiah dan dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain
atau umum. Berikut ini defenisi-defenisi sosiologi yang dikemukakan
berbagai ahli, diantaranya
adalah:
1.
Emile Durkheim
ð
Sosiologi adalah
suatu ilmu yang
mempelajari fakta sosial,
yakni fakta yang
mengandung cara bertindak,
berpikir, berperasaan yang berada di luar individu, dan fakta
tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.
2.
Pitirim Sorakin
ð Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari:
Ø Hubungan dan penagruh timbal balik antara aneka macam gejala social
(misalnya gejala ekonomi, agama, keluarga dan moral)
Ø Hubungan timbal balik antara gejala social dengan gejala nonsosial
(gejala geografis & Biologis)
Ø Cirri-ciri umum semua jenis gejala social lainnya.
3.
Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi
ð Sosiologi adalah ilmu
masyarakat yang mempelajari tentang struktur sosial dan proses-proses sosial,
termasuk perubahan-perubahan sosial.
4.
William F. Ogburn
dan Mayer F. Nimkopf
ð
Sosiologi adalah
penelitian secara ilmiah
terhadap interaksi sosial
dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
5.
J.A.A Von Dorn dan
C.J. Lammers
ð Sosiologi adalah ilmu
pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat
stabil
6.
Roucek dan warren
ð Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam
kelompok-kelompok.
7.
Allan Johnson
ð Sosiologi adalah ilmu
yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu system social dan bagaimana system
tersebut memengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat di dalamnya
memengaruhi system itu.
8.
Soerjono Soekanto
ð Sosiologi adalah ilmu yang
memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang
bersifat umum dan berusaha untuk
mendapatkan pola-pola umum kehidupan
masyarakat
Dari
beberapa defenisi di
atas dapat disimpulkan bahwa
sosiologi adalah ilmu yang membicarakan
apa yang terjadi
saat ini, khususnya
pola-pola hubungan dalam
masyarakat (hubungan antara
individu dengan individu,
individu dengan masyarakat,
dan masyarakat dengan
masyarakat), serta berusaha
mencari pengertian-pengertian umum,
rasional, dan empiris tentang
masyarakat. Rasional berarti
apa yang dipelajari
sosiologi selalu berdasarkan
penalaran dan empiris.
C. Karakteristik dan Hakikat
Sosiologi
Sosiologi
merupakan salah satu ilmu
social yang mempelajarai masyarakat. Sebagai
ilmu pengetahuan, sosiologi
memiliki karakteristik sebagai berikut:
Ø Empiris, artinya ilmu
pengetahuan tersebut didasarkan
pada observasi terhadap kenyataan dan
akal sehat serta
hasilnya tidak bersifat
spekulatif (menduga-duga).
Ø Teoritis, artinya suatu
ilmu pengetahuan yang
selalu berusaha untuk
menyusun abstraksi dari
hasil-hasil pengamatan. Abstraksi
tersebut merupakan
kesimpulan logis yang
bertujuan menjelaskan hubungan
sebab akibat sehingga
menjadi teori.
Ø Kumulatif, artinya disusun
atas dasar teori-teori yang sudah ada, atau
memperbaiki, memperluas, serta
memperkuat teori-teori yang
lama.
Ø Nonetis, artinya pembahasan
suatu masalah tidak
mempersoalkan baik atau buruk
masalah tersebut, tetapi lebih
bertujuan untuk menjelaskan
masalah tersebut secara mendalam.
Hakikat sosiologi
sebagai ilmu pengetahuan
antara lain sebagai
berikut:
Ø Sosiologi adalah ilmu
social, hal ini
sesuai dengan kenyataan
bahwa sosiologi mempelajari
atau berhubungan dengan
gejala-gejala kemasyarakatan
Ø Dilihat dari segi
penerapannya, sosiologi dapat
digolongkan ke dalam ilmu
pengetahuan murni (pure
science) dan dapat
pula menjadi terapan (applied
science)
Ø Sosiologi adalah ilmu
pengetahuan yang abstrak
dan bukan pengetahuan yang konkret.
Artinya, yang menjadi
perhatian adalah bentuk
dan pola-pola peristiwa
dalam masyarakat secara
menyeluruh, bukan hanya
peristiwa itu sendiri.
Ø Sosiologi bertujuan untuk
menghasilkan
pengertian-pengertian dan pola-pola umum manusia dan masyarakatnya. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip
dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia serta sifat,
bentuk, isi dan
struktur masyarakat.
Ø Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang
umum, bukan khusus,
artinya mempelajari
gejala-gejala umum yang
ada pada interaksi antar
manusia.
D. Objek Kajian Sosiologi
Obyek
studi atau kajian
sosiologi dapat dipahami
dengan segi material maupun
segi formalnya. Secara material,
objek studi sosiologi
adalah manusia, namun
sosiologi mempelajari manusia
dari aspek sosial yang
kita sebut masyarakat,
yakni hubungan antara
manusia dan proses sebab
akibat yang timbul
dari hubungan sosial
dalam masyarakat sehingga
membentuk struktur sosial.
Masyarakat itu sendiri
adalah kesatuan hidup anusia
yang berinteraksi
menurut sistem adat-istiadat
tertentu yang
bersifat kontinu dan
terikat oleh rasa identitas
bersama. Adat istiadat : tata kelakuan yang kekal dan
turun-temurun dari generasi
ke generasi lain sebagai
warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola-pola
perilaku masyarakat
Adapun Ciri-ciri dari masyarakat
itu sendiri adalah :
Ø Adanya manusia yang
hidup bersama yang
dalam ukuran minimalnya
berjumlah dua orang atau lebih
Ø Adanya pergaulan (hubungan) dan kehidupan bersama antara manusia dalam waktu yang cukup lama.
Ø Adanya kesadaran bahwa mereka
merupakan suatu kesatuan
Ø Adanya sistem hidup bersama
yang menghasilkan kebudayaan
Sedangkan untuk objek formalnya, Emile Durkheim menyatakan
bahwa di balik
manusia sebagai individu dan kelompok, ada
fakta social berupa cara bertindak, berfikir,
dan berperasaan yang berada di
luar individu tersebut. Sedangkan
menurut Weber, di balik
individu dan kelompok terdapat tindakan social, yaitu
suatu tindakan yang dilakukan
dengan mempertimbangkan perilaku orang
lain. Jadi, menurut
dua tokoh ini,
objek formal sosiologi
adalah fakta social
atau tindakan social.
Namun, menurut Alex
Inkeles (1965), perhatian utama
sosiologi adalah hubungan
social, institusi/lembaga, dan
masyarakat, yang menjadi
unit analisis tersendiri
dalam ilmu sosiologi.
Selain
itu Astrid S. Susanto membedakan Obyek Sosiologi menjada dua macam,
yaitu:
Ø Obyek materi dari
sosiologi adalah kehidupan
sosial manusia, dan gejala serta
proses hubungan antar
manusia yang mempengaruhi
kesatuan hidup bersama.
Ø Obyek Formal dari
sosiologi adalah pengertian terhadap lingkungan hidup
manusia dalam kehidupan sosial, meningkatkan kehidupan
harmonis masyarakatnya, meningkatkan kerja
sama antar manusia.
E. Sosiologi di Antara
Ilmu Lain
Sosiologi
termasuk ke dalam salah satu ilmu
social. yang obyeknya adalah
masyarakat. Secara umum
dapat dikatakan bahwa
ilmu sosiologi adalah
mempelajari masyarakat secara keseluruhan beserta
hubungan-hubungannya yang terjadi
didalamnya. Untuk jelasnya
perlu diadakan perbandingan
dengan ilmu sosial lainnya.
Ø Segi Ekonomi : yang
menjadi perhatiannya adalah
bagaimana memproduksi,
mendistribusi dan memasarkan
barang dan jasa ( hanya segi ekonomi yang dipelajari ), akan tetapi tetapi sosiologi mempelajari unsur-unsur
kemasyarakatan secara umum, terutama
pola-pola hubungan, misalkan
adanya stratifikasi dari
segi ekonomi contoh
golongan ekonomi atas,
menengah dan rendah.
Ø Segi Politik : yang dibahas adalah hal-hal yang menyangkut kekuasaan, negara, kebijaksanaan, pengambilan keputusan, pembagian. Sedangkan yang dibahas sosiologi adalah mengenai
bentuk-bentuk kerjasamanya, persaingan ataupun mengenai conflict yang terjadi. Dan demikian pula dengan ilmu sosial yang
lain.
Sosiologi
merupakan ilmu murni sekaligus terapan. Dilihat dari objeknya,
sosiologi termasuk pada
kelompok ilmu-ilmu social
yang mempelajari manusia, khususnya yang menyangkut perilaku
manusia. Sedangkan jika dilihat dari segi penerapannya, ilmu
tersebut di golongkan ke
dalam:
Ø Ilmu pengetahuan murni,
yaitu ilmu yang
bertujuan untuk membentuk
dan mengembangkan
pengetahuan secara abstrak
guna mempertinggi mutu pengetahuan
tersebut, namun segi
penerapannya bukan perhatian
utama.
Ø Ilmu pengetahuan terapan, yaitu ilmu yang bertujuan untuk mencari
cara-cara mempergunakan pengetahuan ilmiah
guna memecahkan masalah
praktis.
Sebagai ilmu murni sekaligus terapan,
tujuan sosiologi adalah melakukan pencarian tentang masyarakat dan mencari
cara-cara untuk menyelesaikan berbagai masalah yang ada di masyarakat.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Sosiologi
adalah ilmu yang
membicarakan apa yang
terjadi saat ini,
khususnya pola-pola hubungan
dalam masyarakat (hubungan
antara individu dengan individu, individu dengan
masyarakat, dan masyarakat
dengan masyarakat), serta
berusaha mencari pengertian-pengertian umum,
rasional, dan empiris tentang
masyarakat. Rasional berarti
apa yang dipelajari
sosiologi selalu berdasarkan
penalaran dan empiris. Selain itu sosiologi merupakan
pengetahuan kemasyarakatan yang
tersusun dari hasil-hasil
pemikiran ilmiah dan dapat
dikontrol secara kritis
oleh orang lain
atau umum. Sebagai ilmu
murni sekaligus terapan,
tujuan sosiologi adalah
melakukan pencarian tentang masyarakat dan
mencari cara-cara untuk
menyelesaikan berbagai masalah
yang ada di masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Idianto Muin, 2006,
“Sosiologi”, Erlangga,
Jakarta
Godam64, 2008, “Definisi/Pengertian Sosiologi,
Objek, Tujuan, Pokok
Bahasan Dan Bapak
Ilmu Sosiologi”, http://organisasi.org.com
Dept.comp.soc.
BFI, “Sosiologi sebagai ilmu”, http://compsoc.bandungfe.net/index
“Defenisi sosiologi menurut para ahli”, 2009,
http://www.anakkendari.co.cc
0 komentar:
Posting Komentar