TEORI
PERUBAHAN SOSIAL
1.
Pengertian
Perubahan
sosial adalah suatu bentuk peradaban umat manusia akibat adanya eskalasi
perubahan alam, biologis, fisik yang terjadi sepanjang kehidupan manusia.
2.
Proses perubahan sosial
Menurut
Roy Bhaskar (1984), perubahan sosial biasanya terjadi secara wajar (natural), gradual, bertahap serta tidak
pernah terjadi secara radikal atau revolusioner. Proses perubahan sosial
meliputi :
a.
Proses
reproduction, adalah mengulang-ulang, menghasilkan
kembali segala hal yang diterima sebagai warisan budaya yang kita miliki.
Warisan budaya dalam kehidupan keseharian meliputi ; material (kebendaan,
teknologi) dan immaterial (non benda, adat, norma, dan lain-lain)
b.
Proses
transpormation, adalah suatu proses penciptaan hal yang
baru yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berubah adalah
aspek budaya yang sifatnya material, sedangkan yang sifatnya norma dan nilai
sulit sekali diadakan perubahan (bahkan ada kecenderungan untuk dipertahankan).
Contohnya orang Jawa, memakai pakaian dengan stelan dasi dan jas, tetapi nilai
kehidupannya tetap Wonogiri. Hal ini menunjukkan bahwa budaya yang tampak
(material) lebih mudah diubah, tetapi sikap hidup adalah menyangkut nilai-nilai
yang sikar untuk dibentuk kembali.
3.
Teori perubahan sosial menurut ahli
a.
Karl Marx
Menurut
teori ini, konflik berasal dari pertentangan kelas antara kelompok tertindas
dan kelompok penguasa sehingga akan mengarah pada perubahan sosial. Teori ini
berpedoman pada pemikiran Karl Marx yang menyebutkan bahwa konflik kelas sosial
merupakan sumber yang paling penting dan berpengaruh dalam semua perubahan
sosial.
Ralf
Dahrendorf berpendapat bahwa semua perubahan sosial merupakan hasil dari
konflik kelas di masyarakat. la yakin bahwa konflik dan pertentangan selalu ada
dalam setiap bagian masyarakat. Menurut pandangannya, prinsip dasar teori
konflik yaitu konflik sosial dan perubahan sosial selalu melekat dalam struktur
masyarakat.
b.
Max Weber
Pada
dasarnya melihat perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat adalah akibat
dari pergeseran nilai yang dijadikan orientasi kehidupan masyarakat. Dalam hal
ini dicontohkan masyarakat Eropa yang sekian lama terbelenggu oleh nilai
Katolikisme Ortodoks, kemudian berkembang pesat kehidupan sosial ekonominya
atas dorongan dari nilai Protestanisme yang dirasakan lebih rasional dan lebih
sesuai dengan tuntutan kehidupan modern.
c.
Emile Durkheim
Melihat
perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan
demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang
diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat
oleh solidaritas organistik.
Selengkapnya silahkan download di link berikut :
0 komentar:
Posting Komentar