Malam
ini 22 Oktober 2017, Persija akan menjamu Semen Padang di Stadion Patriot
Bekasi. Sempat mengalami kesulitan mencetak gol, hingga akhirnya dimenit ke 70
Persija baru bisa mencetak gol. Gol yang sangat dirindukan, gol yang sangat
diharapkan dari seorang legenda "BAMBANG PAMUNGKAS". Tidak hanya satu
gol, menit 90, Bepe mencetak gol kedua pada laga itu.
Saya jadi
ingat, saya pernah menulis tentang pengalaman, perasaan saya terhadap Bambang
Pamungkas dan Persija Jakarta. Langsung saja deh... Cekidottt...
Bagi
pecinta sepak bola Indonesia, siapa yang tidak mengenal sosok Bambang
Pamungkas?! Seorang legenda hidup sepakbola Indonesia bahkan menjadi ikon klub
dan timnas pada eranya. Bila anda
kelahiran 1980-an akhir dan awal 1990-an
tentu banyak yang mengidolakan beliau, tidak terkecuali saya yang tinggal jauh
dari hirup pikuk geliat sepakbola kasta tertinggi negeri ini. Maklum, saya
lahir dan besar di daerah yang bisa dikatakan belum memiliki tradisi dan
sejarah yang panjang tentang sepak bola kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Jadi
tidak bisa disalahkan bila saya mencintai dan mengidolakan klub lokal di luar
tempat tinggal saya. Klub ibukota menjadi idola saya, entah itu disengaja atau
tidak disengaja saya mengidolakan klub ini. Mulai dari mencari informasi
tentang klub ini, menonton di TV dan berita-berita sepakbola tentang klub ini
sudah menjadi hal yang saya tunggu-tunggu. Sosok Bambang Pamungkas juga memiliki
pengaruh cukup besar mengapa saya mencintai klub ini. Bukan hanya itu saya,
sosok Bepe jugalah yang mempengaruhi posisi saya ketika bermain sepakbola
bersama teman-teman sebaya dan ketika masuk SSB (Sekolah Sepak Bola), iya
penyerang. Secara kebetulan juga inisial nama saya sama dengan inisial beliau
“BP”, sehingga saya sering menulis di buku-buku tulis sekolah saya dengan
inisial tersebut.
![]() |
Selebrasi yang dirindukan |
Pada
tahun 2005-2007, Bepe memilih untuk berkarir di Negeri Jiran, bersama dengan
Elie Aiboy mereka bergabung dengan klub Selangor FA. Berita keberhasilan
bersama Selangor pun menjadi semakin mengharumkan namanya. Hal itupun
membuatnya menjadi langganan Timnas Indonesia ketika berlaga di even-even
internasional. Berbagai gelar bergensi di Liga Malaysia pernah dipersembahkan
untuk tim Selangor FA, baik individu maupun tim. Tercatat pernah menjadi
topskor Malaysia Premier League (2005), Topskor FA Cup Malaysia (2005), juara
Malaysia Premier League (2005), juara FA Cup Malaysia (2005) dan Malaysia Cup
Player of the Year (2005).
![]() |
Sukses bersama Selangor FA |
Pada
tahun 2007, Bepe memutuskan untuk kembali membela Persija Jakarta. Ini membuat
saya semakin semangat untuk menyaksikan Macam Kemayoran bertanding walau hanya
di layar kaca. Tak ketingggalan saya menyimpan jadwal Persija Jakarta
bertanding yang disiarkan di stasiun TV swasta. Ada kalanya ketika saudara atau
keluarga yang ke Jakarta, saya selalu meminta untuk dibelikan jersey Persija,
ya walau sering kecewa karena mereka lupa membelikan atau tidak tahu tempat
untuk membelinya di Jakarta.
Tahun
2013 setalah saya bekerja, dengan penghasilan sendiri saya sudah bisa membeli
segala pernak-pernik mengenai sepakbola, khususnya Persija Jakarta. Bakan
sesekali ketika hari libur, saya menyaksikan Persija di Stadion, baik itu saat
home atau away ke Sumatera. Di tahun yang sama, Bepe memutuskan untuk bergabung
dengan klub di Liga Indonesia selain Persija Jakarta, yaitu Pelita Bandung
Raya. Jujur saya awalnya sedikit kecewa dengan keputusan tersebut, karena saya
berpikir Persija Jakarta dan Bambang Pamungkas itu sudah seperti satu kesatuan
yang tidak bisa dipisahkan, namun akhirnya saya berfikir positif tentang
keputusannya untuk pindah klub. Ketika menyaksikan Persija bermain, memang seperti
ada yang kurang lengkap rasanya tanpa melihat Bepe di lapangan. Saya juga tidak
tahu, apakah ini juga dirasakan oleh Jakmania lainnnya yang mengidolakan Bepe
atau hanya perasaan saya saja. Sewaktu ketika, saat sedang berada di Palembang,
dan mengetahui besok ada pertandingan Sriwijaya FC vs Pelita Bandung Raya, tepatnya
tanggal 31 Agustus 2014. Saya menyempatkan diri menonton pertadingan tersebut
di Gelora Jakabaring. Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 1-2 untuk
kemenangan Pelita Bandung Raya. Bepe pun mencetak dua gol dalam pertandingan
tersebut. Senang rasanya melihat Bepe mencetak gol. Namun berbeda rasanya
mendukung Persija dan mendukung hanya Bepe saja. Setelah pertandingan itu saya
baru sadar bahwa “kecintaan” saya kepada Bambang Pamungkas tidak sebesar “kecintaan”
saya kepada Persija Jakarta. Setelah pertandingan tersebut saya sadar bahwa
memang Persija Jakarta sudah menjadi klub idola saya walau dengan siapapun
pemain-pemainnya. Energi, emosi, adrenalin yang saya rasakan untuk mendukung
Persija Jakarta berbeda ketika hanya mendukung Bambang Pamungkas sendiri dengan
klub tempat dia bermain saat itu. Saya yakin suatu saat nanti Sang Idola akan
tahu kemana dia harus memantapkan hatinya untuk bermain bola, dan saya akan
tetap mendukung Persija Jakarta dan mengidolakan Bambang Pamungkas.
Tahun
2015, Bepe memutuskan untuk kembali ke Persija Jakarta. Anak hilang yang telah
kembali ke rumah yang sebenarnya. Persija Selamanya, Persija Sampai Mati. Salam
Jakmania Bengkulu.
Sumber gambar :
https://img.okeinfo.net/content/2017/10/22/49/1800296/bambang-pamungkas-gemilang-persija-bungkam-semen-padang-FaKwkBMuRX.jpg
https://images.cdn.fourfourtwo.com/sites/fourfourtwo.com/files/2005_selangor_malaysia-cup_-_selangot.jpg
http://www.striker.id/wp-content/uploads/2017/09/persija-jakarta-vs-persela-lamongan-aroma-dendam-di-patriot-lX8.jpg