 |
Sumber : google |
Psikotes merupakan
sebuah alat khusus yang dapat digunakan guna mengenali potensi diri kita.
Perusahaan/lembaga pengguna tenaga kerja membutuhkannya untuk menyeleksi
potensi calon-calon karyawan yang cocok dengan posisi dan sistem kerja yang
mereka tawarkan. Perlu diketahui bahwa psikotes bukanlah merupakan sebuah
pengadilan yang menentukan nasib seseorang. Ketika seseorang tidak lolos psikotes
pada suatu perusahaan atau jenis pekerjaan tertentu, berarti potensinya mungkin
memang tidak sesuai untuk kebutuhan perusahaan atau jenis pekerjaan yang
dilamar. Jadi, tidak lolosnya seseorang di tahap psikotes bisa saja disebabkan
karena kompetensinya lebih tinggi dari yang dibutuhkan. Maka penting sekali
untuk memahami hal ini sebelum kita beranjak untuk menghadapi berbagai
psikotes.
Saya sendiri memiliki
beberapa pengalaman dengan psikotes. Pengalaman inilah yang coba ingin saya
bagikan kepada para pembaca supaya dapat menjadi masukan dan persiapan yang
lebih baik dalam menghadapi psikotes.
 |
Contoh surat keterangan dokter |
Sedikit bercerita,...
Beberapa bulan yang
lalu saya diminta oleh lembaga tempat saya bekerja untuk mengurus surat
keterangan sehat jasmani dan rohani. Untuk surat keterangan sehat jasmani, itu
bisa kita dapatkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), ya bisa rumah sakit
pemerintah, rumah sakit “kepolisian” atau rumah sakit “TNI”. Barangkali Rumah
sakit yang disarankan tersebut karena lebih mudah ditemui dan umumnya lebih
kredibel. Pada saat itu saya memilih Rumah Sakit “Kepolisian”, karena jaraknya
dekat dengan tempat menginap.
 |
Contoh surat ket. bebas narkoba |
Adapun yang akan dicek
adalah kondisi kesehatan (tinggi, berat badan, tensi darah, bebas narkoba, dan
sebagainya). Mengurus surat ini bisa selesai dalam waktu 2 (dua) jam. Pada saat
itu antrian cukup banyak. Ok, selesai surat keterangan sehat jasmani!
Selanjutnya, mengurus
surat keterangan rohani (Surat Keterangan Kesehatan Jiwa). Ini saya urus di
Rumah Sakit Jiwa. Nah untuk mengurus surat ini, ada beberapa tes yang akan
dilakukan dan membutuhkn waktu yang cukup lama, sekitar 4-5 jam. Karena memang
rangkaian tes nya cukup banyak. Jadi saran saya, harus istrirahat yang cukup
dan jangan lupa sarapan terlebih dahulu sebelum mengikuti rangkaian tes ini.
Nah, pada tulisan kali
ini saya akan coba membagikan pengalaman saya dalam tes menggambar pohon (draw a tree). Menggambar pohon adalah
salah satu tes yang meminta kita mengekspresikan pengalaman, kemampuan dan
emosi dalam gambar (selain nanti diminta menggambar manusia dan menyambung
gambar dari berbagai bentuk ruang dan titik).
Dalam menggambar pohon,
memiliki petunjuk/perintah dalam menggambar. Adapun perintahnya adalah : “gambarlah pohon, kecuali pohon cemara,
randu, bambu, kelapa, pisang, semak belukar dan jenis tanaman monokotil.
Kemudian, setelah anda selesai menggambar, anda akan diminta menuliskan nama
pohon tersebut pada halaman belakang kertas tersebut”.
Waktu yang diberikan
untuk menggambar ini hanyalah 10 menit dan menggambar pada kertas HVS ukuran
A4, menggunakan pensil, tidak pakai penghapus, dan alas menggambar harus licin
dan keras.
Karena saya tidak
memiliki persiapan yang matang dan saya anggap menggambar itu cukup mudah,
akhirnya saya memutuskan untuk menggambar pohon mangga (sesuai dengan imajinasi
dan yang pernah saya lihat).
Saya tidak tahu pasti,
bagaimana orang menggambar bisa mengetahui psikologis hanya dari gambar pohon ?
Bagaimana dengan orang yang tidak pandai menggambar ?
Dalam pikiran saya saat
itu, ini pasti yang jago gambar bisa bagus nih nilainya...
 |
Contoh surat ket.kesehatan jiwa |
Dari hasil tes
kesehatan jiwa secara keseluruhan yang telah saya lalui, tertulis dalam Surat
Keterangan Kesehatan Jiwa bahwa : Tidak menunjukkan sesuatu kelainan fungsi
kepribadian yang bersifat PSIKOTIK,
RETARDASI MENTAL, GANGGUAN JIWA NEUROSA BERAT DAN GANGGUAN KEPRIBADIAN yang
dapat menghambat penugasannya pada taraf pendidikan yang dimilikinya.
Artinya, secara
keseluruhan tidak terdapat masalah gangguan jiwa.
Namun saya masih
penasaran, sebenarnya apa sih maksud dari menggambar pohon ?
Saya mencoba mencari
beberapa referensi mengenai hal tersebut. Ternyata, menggambar pohon itu ada
maksud dan tujuannya untuk mengetahui karakter dan kepribadian kita. Jadi dapat
dikatakan tidak bisa sembarangan juga menggambarnya.
Ternyata menggambar
pohon dalam tes ini tidak mesti bagus dan indah layaknya lukisan mahal yang
terpajang di galeri/pameran lukisan. Namun, ada beberapa kriteria-kriteria
penilaian.
Ok, mempersingkat
waktu.... langsung saja saya coba ulas berdasarkan yang saya baca dan yang saya
temui. Cekidootttt!!!!!
Meskipun Anda sama sekali tidak
pandai menggambar, tapi khusus untuk tes ini, Anda bisa berlatih menggambar.
Supaya hasil lebih optimal, sebelum tes, sebaiknya Anda mencari tahu jenis
pohon yang akan Anda gambar, pelajari karakternya, kemudian latihlah kemampuan
menggambar dengan mengacu pada referensi foto atau hasil pengamatan Anda.
Jangan pernah "mempercayai kemampuan dan kecepatan tangan" Anda
sebelum Anda benar-benar mencoba menggambar. Paling tidak, ketika sudah pernah
mencoba berlatih menggambar, Anda tidak grogi saat menghadapi tes sebenarnya.
Bagus
tidaknya gambar bukanlah kriteria lolos tes karena Tree Test bukanlah
tes kemampuan menggambar. Sebagai salah satu alat menggali kepribadian, setiap
tarikan garis dan tebal-tipis garis pun akan dievaluasi dengan cermat oleh
psikolog. Jadi yang bisa kita persiapkan hanyalah berlatih menggambar semirip
mungkin dengan pohon yang dimaksud dan menyelesaikan gambar tepat waktu.
 |
Sumber : Google |
Berdasarkan
beberapa referensi yang saya baca, sebenarnya ada poin yang perlu diperhatikan
dalam menganalisis gambar pohon (pertimbangan korektor/psikolog), yang antara
lain : usia si penggembar, dan dari
mana subyek berasal. Ini perlu diketahui karena bila pada orang dewasa ada sekelompok
ciri yang biasa ditemukan pada tahap usia yang lebih muda yang dapat dikatakan normal untuk tahap usia tersebut maka ada beberapa
kemungkinan yang perlu dipertimbangkan yaitu retardasi perkembangan,
manifestasi keadaan-keadaan infantil atau regresi.
Ok, selanjutnya kita langsung saja pada poin dalam
menggambar. Mulai dari bagian-bagian yang ada dala pohon (akar, pangkal batang,
batang pohon, permukaan batang, dahan, mahkota dan bayangan *bila diperlukan) :
AKAR :
Berfungsi untuk menghisap makanan dan berpegangan
pada tanah agar tidak tumbang. Akar dapat digambar dengan 2 cara, yaitu akar 1
garis dan akar 2 garis. Akar 1 garis biasanya dibuat anak sedangkan akar 2 garis
dibuat orang dewasa. Namun akar 2 garis dapat dibuat sebagai akar tertutup dan
akar terbuka.
PANGKAL
BATANG :
Dapat digambar lebar di kiri dan kanan, sebelah kiri
saja lebih lebar atau sebelah kanan saja lebih lebar. Pelebaran ke kiri atau ke
kanan atau pada bagian kiri dan kanan berarti adanya inhibisi/hambatan.
BATANG
POHON :
Dapat digambar dengan 1 garis dan 2 garis. Ada
berbagai bentuk batang, misalnya batang bentuk kerucut yang biasa digambar anak
sekitar usia 8-9 tahun, anak debil atau orang dewasa yang mengalami regresi.
Batang dapat pula dibuat dengan 2 garis lurus paralel, batang yang bergelombang
serasi atau batang yang menggelembung, jadi ada penebalan dan konstriksi. Penebalan
berarti penimbunan sedangkan konstriksi berarti hambatan, jadi apa yang
ditimbun dan apa yang dihambat? Apabila kita kembali pada simbolik batang yaitu
energi, dorongan, maka penimbunan dapat berarti energi.
PERMUKAAN
BATANG :
Secara fisiognomis, permukaan batang berarti ke arah
hubungan individu dengan lingkungan secara emosional dan afektif, yaitu
bagaimana individu lingkungannya. Ini berarti penyesuaian diri, kehidupan afek,
defense mechanism diri. Penampilan coretan tajam dan berkesan keras dapat diartikan
sebagai berikut : sesuatu yang keras biasanya tahan pukulan tetapi pukulan yang
keras sekali akan mengakibatkan patah. Jadi sifat yang keras dan sikap yang
keras bila terlalu ditekan, akan patah. Coretan yang begelombang menunjukkan
sikap kontak yang emosional, artinya perasaan memegang peranan penting
sedangkan coretan dalam bentuk noda-noda yang tampak seperti penyakit kulit.
Melambangkan gangguan dan kontak dengan sesama manusia.
DAHAN
:
Seperti akar dan batang dapat dibuat dengan 1 garis
maupun 2 garis. Dahan yang dipotong dapat diartikan bahwa dalam perkembangan
terjadi sesuatu yang menyangkut segi psikis. Dahan yang dibuat seperti pipa,
yaitu terbuka pada ujungnya pada umumnya menunjukkan taraf perkembangan yang belum
sempurna, dalam arti, dalam sikap sehari-hari belum terlihat
kematangan dan belum dapat membedakan antara diri
dan lingkungan.
MAHKOTA
:
Menggambarkan aktivitas atau proses-proses yang
berhubungan dengan ratio, intelek. Mahkota dapat digambar tertutup maupun
terbuka. Perlu diperhatikan perbandingan antara lebar dan tinggi mahkota depan panjang
batang. Kadang-kadang mahkota diisi dengan dahan yang terpencar tak beraturan,
mahkota diisi dengan coretan atau mahkota yang kosong.
BAYANGAN
:
Merupakan pengisian kertas dengan prinsip supaya
lebih gelap dan dapat diartikan bahwa ada emosional pada yang bersangkutan.
Perlu diperhatikan berat-ringannya bayangan yang dibuat, karena bayangan yang
dibuat sengan halus, ringan menunjukkan kepekaan si penggambar sedangkan bayangan
yang gelap dan berat lebih menunjukan adanya kecemasan.
Selain dari keterangan di atas, ada juga beberapa
sumber yang menyatakan bahwa posisi kita menggambar pohon juga dapa menentukan
bagaimana karakter kita. (Dalam pikiran saya, “wah keren juga nih, bisa tahu
karekter orang hanya dari gambar dan posisinya”. Yaaa.. bagitulah ilmu!). Berikut
saya akan coba berbagi mengenai posisi menggambar pohon pada bidang kertas.
DI
TENGAH :
Bila anda menggambar pohon pada posisi di tengah
bidang kertas, anda diartikan sebagai orang yang praktis dan rendah hati. Memilih
bagian tengah dianggap anda akan menerapkan pendekatan jalan tengah. Anda menangani
masalah-masalah dengan sikap mengharapkan yang terbaik dan membayangkan yang
terburuk. Dengan cara ini anda siap dengan apapun yang terjadi.
DI
BAGIAN BAWAH :
Bila anda menggambar pohon pada posisi di bagian
bawah, anda diartikan lebih suka riset terlebih dahulu sebelum memutuskan apakah
anda merasa yakin atau pesimistik aka sebuah solusi. Hal ini umumnya disebabkan
bagian bawah dari pertengahan halaman melambangkan pendekatan hidup yang
membumi.
TINGGI
DI ATAS :
Bila posisi gambar anda tinggi di atas, maka ini
diartikan bahwa anda memiliki karakter melihat hikmah dari semua masalah. Semakin
tinggi letak pohon, anda menunjukkan sikap anda yang semakin tinggi dalam
memandang hidup. Kendati hal-hal terjadi tidak seperti yang diharapkan, namun
semuanya itu anda anggap sebagai pengalaman hidup dan pembelajaran.
BATANG
YANG LEBAR :
Bila
anda menggambar dengan batang pohon yang lebar, maka ini dapat melambangkan
kekuatan emosional anda. Batang lebar berarti anda bisa tetap tenang dan tidak
mudah marah. Anda pusat ketenangan di tengah badai. Pendirian anda juga kuat.
BATANG
YANG RAMPING :
Bila
Anda menggambar dengan batang yang raming, maka ini dapat melambangkan bahwa
anda orang yang fleksibel dan terbuka dengan pandangan-pandangan atau pendapat
orang lain. Anda juga sensitif dan banyak empati untuk masalah orang lain.
POHON BERCABANG DI
PUNCAK :
Bila
Anda menggambar dengan kriteria seperti ini, maka hal ini menggambarkan bahwa anda
sedang terpecah di antara beberapa pilihan hidup saat ini.
Bahkan
tinggi pohon dan kecondongan arah pohon pun menjadi perhatian dalam tes
psikotes ini, berikut penjelasannya :
LEBIH DARI SETENGAH
TINGGI KERTAS :
Menggambar
pohon lebih tinggi menunjukkan hasrat untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam
hidup. Anda juga dermawan dalam soal uang. Dan dalam bekerja anda seksama serta
men cek ulang untuk memastikan anda bekerja dengan baik.
TINGGI POHON KURANG
DARI SETENGAH TINGGI KERTAS :
Anda puas dengan hidup ini apa adanya anda
juga hemat dan sangat efisien.
POHON CONDONG KE KIRI :
Anda
cenderung memendam apa yang anda pikirkan. Sikap anda konsevatif dan introvert.
Anda tidak menyukai guncangan-guncangan . Meskipun anda tidak setuju anda akan
menyimpannya untuk diri sendiri.
POHON CONDONG KE KANAN
:
Anda
berorientasi pada aksi.anda akan mengatakan apa yang anda pikirkan kendatipun
bertentangan
dengan pandangan-pandangan orang lain.
POHON LURUS :
Anda
berada di tengah antara memendam perasaan-perasaan anda dan mengungkapkannya.
Jadi anda cenderung memilih perang dengan diri anda. Anda akan bicara hanya
jika masalah itu benar-benar penting untuk anda.
Selain
itu, posisi pohon berdiri juga menjadi perhatian, berikut penjelasannya :
DI
TANAH :
Bila
anda menggambar pohon yang berada di tanah, maka diartikan bahwa anda
mendambakan rasa aman dan stabilitas.
Anda menyukai kehidupan keluarga dan lebih
suka
pekerjaan di mana anda bisa bertahan bertahun-tahun.
DI
POT :
Bila
anda menggambar pohon yang berada di pot, maka diartikan bahwa anda sangat sibuk bekerja sepanjang
waktu. Anda senang berpergian dan bertualang, serta mengenal orang-orang baru
dan tempat-tempat baru.
DI
PUNCAK GUNUNG :
Bila
anda menggambar pohon yang berada di puncak gunung, maka diartikan bahwa Anda mendambakan perhatian dan senang
menjadi pusat perhatian. Anda adalah entertainer
alamiah
dan komunikator ulung yang membuat orang tertarik pada anda.
MELAYANG
DI AWANG-AWANG (TIDAK ADA DASARNYA) :
Bila
anda menggambar pohon yang berada melayang di awang-awang, maka diartikan bahwa Anda impulsif dan spontan. Anda sangat
mudah menjadi senang jika sesuatu mengilhami anda.
DI
PULAU :
Bila
anda menggambar pohon yang berada di pulau, maka diartikan bahwa Anda memerlukan banyak waktu untuk
menyendiri untuk mengisi ulang energi anda, juga membantu anda untuk menemukan
solusi dari masalah anda.
Kemudian
dari gambar yang anda buat, apakah mempunyai dahan atau tidak ? Apakah memiliki
akar atau tidak ? Dan apakah dominan
daun atau tidak ? Nah, berikut dijalaskan mengenai hal tersebut :
MEMILIKI
DAHAN :
Bila
gambar anda memiliki dahan, maka dapat diartikan bahwa anda adalah orang yang
berorientasi pada otak kiri. Dalam survei-survei, dahan-dahan digambar oleh
orang yang logis dan analitis. Anda jarang kehilangan kesabaran karena anda
terlalu sibuk memikirkan solusi rasional untuk semua masalah yang muncul.
TIDAK
MEMILIKI DAHAN :
Bila
gambar anda tidak memiliki dahan, maka dapat diartikan bahwa anda hanya
menggambar kerangka dasar pohon, berarti anda dikuasai oleh otak kanan yang intuitif.
Anda mengikuti instink-instink anda dalam segala sesuatu, mulai dari menerima pekerjaan
sampai berteman dengan orang baru. Dan biasanya instrink tersebut benar.
MEMILIKI AKAR :
Bila
anda menggambar akar, maka hal ini dapat melambangkan keluarga dan sejarah, berarti
masa lalu penting bagi anda. Anda menganggap itulah dasar dari siapa anda saat
ini dan membantu anda memahami diri sendiri secara lebih baik anda menyukai
tradisi keluarga, resep-resep yang diturunkan dari ibu, juga pusaka/peninggalan
dari keluarga anda.
TIDAK MEMILIKI AKAR :
Anda
fokus pada masa depan. Anda mandiri dan senang menciptakan tradisi-tradisi
baru. Anda belajar lebih banyak tentang diri anda dengan merasakan
situasi-situasi baru dan bertemu dengan orang-orang baru.
DOMINAN DAUN :
Bila
anda menggambar pohon dengan dominan daun (bagian daun lebih dominan dari
bagian lainnya), maka Anda adalah pemikir yang dalam. Studi-studi menunjukkan
daun melabangkan pemikiran. Orang-orang yang menggambar daun adalah orang yang
selalu memikirkan apa saja. Selain membuat anda suka merenung dan introspeksi,
sifat ini juga membuat anda mengambil keputusan dengan hati-hati. Karena anda
cenderung melihat manfaat dari semua masalah.
DAUN TIDAK DOMINAN :
Bila
anda menggambar pohon dengan tidak terlalu dominan daun (bagian daun tidak
terlalu dan atau tidak dominan dari bagian lainnya) maka anda adalah orang yang
cenderung memandang dunia ini adalah hitam dan putih. Kurangnya daun berarti
anda tidak mudah tergoyahkan dengan banyaknya warna abu-abu dari suatu masalah.
Anda tidak membuang waktu memusingkan solusi dari sebuah masalah. Anda memilih
sevuah rencana aksi dan bergerak ke depan.
OK,
mungkin itulah sedikit ulasan saya mengenai psikotes yang menggambar pohon. Intinya
menggambar pohon bukan menyatakan bahwa anda pandai menggambar bahwa akan baik
nilainya, namun lebih kepada penyesuaian karakter saja, yang mana lebih
mendekati karakter anda. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Sampai
jumpa pada tulisan-tulisan berikutnya.
Referensi :
Kusuma, A. Dan Punjabi
E. (2014). Bank Soal dan Strategi TPA
Pascasarjana. (e-book). Solo : Genda Smart Publisher