oleh : Bayu Pradikto
Malam itu di sudut ruang sempit
Sempit
tertekan hingar bingar kehidupan
Apakah
setiap malam itu sama?
Tidak
untuk ku yang seorang pencari jawaban dan kepastian
Menjelang
minggu penantian ini semakin memuncak
Bukan
karena jiwa-jiwa yang bebas
Bukan
pula karena ramainya hiburan untuk hati-hati yang patah
Tapi
karena sebuah penantian, penantian berita yang hangat terdengar
Apalah
daya, kadang keegoisan, ketamakan, dan kedekatan mengalahkan semua
Iya,
mengalahkan semua akal dan pikiran manusia untuk berdamai
Senin
pun datang, tapi dia seakan sombong dan ingkar kepadaku
Tak
mau melirik apalagi menghampiri
Terang
saja, senin ku sudah di bungkam dengan gelap
Saat
ketakmampuan ini tak lagi bisa membanggakan
Saat
batas waktu seakan berlari, menjauh dan meremehkan
Kini,
tumpuanku hanya kepada-Mu, Sang Pencipta.
0 komentar:
Posting Komentar